Minggu, 06 November 2016

Nilai Ekivalensi



NILAI EKIVALENSI




A.    Present Value
Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value atau nilai sekarang bisa di cari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :
P = Fn/ ( 1 + r ) n
Keterangan :
Fn        = ( Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )
P          = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r           = Suku bunga
n           = Jumlah Waktu ( tahun )


     Rumus diatas mengasumsikan bahwa bunga di gandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi:
PV = FV/ ( 1 + r / 360 ) -360.n
Contoh :
Sasa menginginkan agar uangnya menjadi Rp. 5.555.444 pada 5 tahun yang akan datang, berapakah jumlah uang yang harus ditabung Sasa saat ini seandainya diberikan bunga sebesar 5% pertahun?
Dik :
F5           = 5.555.444
r           = 5% = 0,05
n          = 5
Dit : P?
Jawab :
P = Fn /( 1 + r)n
P = 5.555.444/(1+ 0,05)5
P = 4.352.836

B.     Future Value
Nilai yang akan datang atau future value adalah nilai uang di massa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu.Future value atau nilai yang akan datang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Fn  = P ( 1 + r ) n
Keterangan:
Fn        = ( Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )
P          = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r           = Suku bunga
n          = Jangka Waktu ( tahun )
Rumus diatas mengasumsikan bahwa bunga di gandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari , maka rumusnya menjadi:
FV = PV ( 1 + r /360 ) 360.n
Contoh  :
Tanti meminjam uang di suatu bank sebanyak Rp. 55.555.555 untuk jangka waktu 4 tahun, dengan tingkat bunga 5% per tahun. Berapakah jumlah seluruh uang yang harus dikembalikan Tanti pada saat pelunasan?
Dik :
P          = 55.555.555
r           = 5% = 0,05
n          = 4
Dit : F4 ?
Jawab :
F4 = P (1 + r )n
F4= 55.555.555 (1+(0,05))4
F4=67.528.125

C.  Annuity
      Merupakan suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan secara cicilan yang pada umumnya sama besarnya serta dibayarkan setiap masa tertentu dan masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian pokok pinjaman serta bunganya.
Perhitungan Anuitas (Annuity) biasanya digunakan untuk :
·            Perhitungan bunga atas suatu pinjaman, yaitu dengan system Anuitas maka dapat diketahui berapa besarnya uang yang harus dibayarkan untuk membayar bunga serta pokok pinjaman selama jangka waktu pinjaman.
Misalnya dengan pinjaman sebesar Rp.5.000.000,00  untuk jangka waktu 5 tahun serta bunga sebesar 10 %, maka dengan system Anuitas dapat dihitung berapa total pembayaran bunga dan pokok pinjaman pada tahun ke- 5 tersebut. Setelah diketahui jumlah total bunga dan pokok pinjaman selama 5 tahun, baru kemudian dibuatkan tabel pembayaran cicilan setiap bulan atas pokok dan pinjaman tersebut.
·            Perhitungan bunga atas suatu Deposito/Investasi Jangka Panjang, yaitu dengan system Anuitas maka dapat diketahui berapa besarnya uang yang akan diterima jika kita menyimpan uang dalam bentuk deposito/Investasi Jangka Panjang yang memberikan imbalan bunga selama jangka waktu Deposito/Investasi Jangka Panjang tersebut.
Misalnya : dengan mendepositokan uang sebesar Rp.20.000.000,00  untuk jangka waktu 10 tahun serta bunga sebesar 5 %, maka dengan system Anuitas dapat dihitung berapa total  bunga yang diterima selama 10 tahun tersebut dan berapa jumlah total uang kita setelah 10 tahun kemudian . Atau yang sering juga digunakan adalah pada tabungan pendidikan, tabungan hari tua dan lain-lain.
D.  Bunga (Interest)
Menurut bahasa interest atau bunga adalah uang yang dikenakan atau dibayar atas penggunaan uang, sedangkan usury adalah pekerjaan meminjamkan uang dengan mengenakan bunga yang tinggi.
Misalnya : Tuan A meminjamkan uang Rp 1.000.000,- dalam tempo pelunasan 6 bulan, pada saat mengembalikan Tuan A menetapkan tambahan pembayaran sebesar Rp 100.000,-. Tambahan pembayaran Rp 100.000,- disebut sebagai interest atau bunga.
·            Definisi interest menurut Samuel G. Kling, dalam The Legal Encylopedia for Home and Business, 1960, 246 (IBI,36), “Interest is compensation for the use of money which due.”
·            Menurut Oxford English Dictionary, 1989, 109 (IBI, 37) mendefinisikan, “Interest is money paid for the use of money lent (the principal), or for forbearance of a debt, according to a fixed ratio (rafe per cent)”.
·            Usury didefinisikan dalam Oxford English Dictionary, 1989,365 (IBI,37) adalah “The fact or practice of lending money at interest, especially in later use, the practice of charging, taking or contracting to receive, exessive or illegal rate of interest for money on loan.”
·            Menurut Cardinal de Lugo (1593-1623), mendefinisikan, “Usury is gain immediately arising as an obligation from a loan of mutuum if gain doesn not arise from mutuum but from purchase and sale, however unjust, it is not usury, and likewese if it is not paid as an obligation due but from goodwill, gratitude, or friendship, it is not usury”.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interest dan usury merupakan dua konsep yang serupa, yaitu keuntungan yang diharapkan oleh pemberi pinjaman atas peminjaman uang atau barang (mutuum), yang sebenarnya barang atau uang tersebut apabila tidak ada unsur tenaga kerja tidak akan menghasilkan apa-apa.
Usury muncul akibat proses peminjaman dan bukan akibat jual beli, dengan kata lain tambahan dari harga pokok dalam jual beli bukanlah usury atau interest, tetapi laba atau keuntungan.
E.  Bunga Sederhana (Simple Interest)
Bunga sederhana ini adalah bunga dengan kalkulasi satu kali saja. Bunga ini biasanya di bayar diakhir periode perjanjian atau kontrak. Bunga yang dibayarpun juga sesuai dengan tingkat bunga yang sesuai dengan perjanjian atau kontrak.  Rumus yang dipakai adalah:
di mana adalah jumlah bunga yang dibayarkan, P adalah pokok simpanan kita,r adalah tingkat bunga menurut kontrak/perjanjian, sedangkan t adalah lamanya waktu simpanan kita.
Kebanyakan investasi pada saat ini tidak lagi menggunakan sistem penghitungan bunga sederhana seperti ini. Hanya beberapa tipe obligasi saja yang masih menggunakan penghitungan bunga seperti ini.
Contoh dari bunga seperti ini adalah misalnya sebuah obligasi dengan bunga  % yang mempunyai harga face value $1000 dan bunga dibayarkan setiap tahun atau sebesar $125 per tahun. Setelah lima tahun total bunga yang dibayarkan adalah:
I = 1000 X 0,125 X 5 = $625
F.  Waktu (n)
Nilai waktu terhadap uang adalah nilai uang dari beberapa waktu yang berbeda, yakni antara nilai uang dimasa depan atau nilai uang saat ini. Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu yang akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon dengan tingkat bunga tertentu (discountfactor). Tentunya hal ini akan sangat membantu kita dalam perencanaan-perencanaan dimasa mendatang. Banyak hal yang dapat kita perhitungkan menggunakan rumus-rumus dari perhitungan present value, future value, present anuity dan future anuity seperti merencanakan tabungan pendidikan untuk anak-anak dan tabungan masa depan.
contoh :
Seorang anak menabung di bank sebesar Rp. 1000.000,- dengan bunga majemuk 20% pertahun. Berapa tahunkah uang tersebut ditabung agar uangnya menjadi Rp. 2.488.320,- ?.
Jawab :
Modal Awal : M = Rp.1.000.000,-
Modal Akhir : MT = Rp. 2.488.320,-
Persentase bunga majemuk : P = 20%
Lamanya tabungan : n = …. ?
Untuk menjawab soal ini kita uraikan dari rumus menentukan Modal akhir suatu simpanan.





Jadi, lama tabungan tersebut disimpan adalah 5 tahun.

G.  Investasi Awal ( PO )
Modal Investasi awal adalah jenis modal yang harus dikeluarkan pada awal memulai usaha, dan biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal usaha ini adalah bangunan, peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang.
Sebagai contoh jika usaha anda adalah bengkel motor, maka modal investasi awal Anda adalah bangunan, alat-alat perbengkelan, dan perabot lain yang dibutuhkan di bengkel tersebut. Kalau usaha Anda toko, maka modal investasi awal Anda adalah rak, meja, bahkan mungkin juga mesin kasir.
Biasanya, modal udaha ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang. Tetapi nilai dari Modal Investasi Awal ini akan mengalami penyusutan dari tahun ke tahun bahkan bisa dari bulan ke bulan. Nilai penyusutan ini harus dihitung, jika sudah bernilai nol harus dilakukan peremajaan lagi.
Contoh :
Junanta menginginkan agar uangnya menjadi Rp 5.555.444 pada 5 tahun yang akan datang. Berapakah jumlah uang yang harus ditabung Junanta saat ini seandainya diberikan bunga sebesar 5% per tahun?
Diketahui :FV : Rp 5.555.444
i : 5% = 0.05
n : 5
Jawab :Po = FV/(1+i)n
Po = 5.555.444/(1+0.05)5
Po = 4.352.836
Jadi jumlah uang yang harus ditabung Thiyo adalah Rp 4.352.836

Sumber :








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROTOKOL INTERNET

PROTOKOL INTERNET Pengertian IP ( Internet Protocol ) Internet Protocol Address merupakan singkatan dari IP address.  Pengertian...