TUGAS 2
ILMU BUDAYA DASAR
DAFTAR ISI
Ø
Pengertian keindahan
Ø
Nilai ekstrinsik
Ø
Nilai instrinsik
Ø
Pengertian penderitaan
Ø
Pengertian siksaan
Ø
Pengertian renungan
Ø
Pengertian phobia
Ø
Sumber
Ø pengertian
keindahan
Keindahan
berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita
rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,keindahan diartikan
sebagai keadaan yang enak dipandang,cantik, bagus benaratau elok. Keindahan dipelajari
sebagai bagian dari estetika,sosiologi,psikologi sosial,dan budaya. Sebuah“kecantikan yang ideal”
adalah sebuah entitas yang dikagumi,atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan
keindahan dalam suatu budaya tertentu,untuk kesempurnaannya.
HerbetRead merumuskan bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas
Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat.
Thomas Aquinos (1225-1274)
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat (Id
qout visum placet).
Khalil Gibran mengungkapkan bahwa
Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang tidak
memberi namun menerima.
Menurut Baumgarten adalah
Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-
bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu
sendiri.
Menurut The Liang Gie dalam
bukunya “ Garis Besar Estetik” (Filsafat
Keindahan), dalam bahasa Inggris Keindahan diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan Spanyol “Bello” , kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “Bellum” , akar katanya
adalah “Bonum” yang berarti
Kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi“Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi“bellum”.
Dapat membedakan antara
keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang
indah
Keindahan dalam suatu
kualitas yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan
bersifat tidak beraturan,tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti
contoh keindahan ketika merasa kanangin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai
sebuah bendater tentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu
kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun dapat
dikenang selama kita mengingatnya.
Keindahan yang seluas-luasnya
Keindahan dalam arti luas,
menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. dari pemikiran
Plato, yang menyangkut adanya watak yang indah dan hokum yang indah:
Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan.Tetapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti
estetik disebutnya“ Syimmetria”,untuk keindahan berdasarkan
pengelihatan .jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi: Keindahan Seni, Keindahan
Alam, Keindahan Moral, Keindahan Intelektual.
Nilai estetika
Kata estetika berasal dari
kata Aesthesiss yang artinya perasaan atau sensitivitas,karena memang pada
awalnya pengertian ini berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian teknis,
Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan,kecantikan secara
umum. Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana,estetika adalah
ilmu yang membahas keindahan. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah
sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris,yang kadang dianggap sebagai
penilaian terhadap sentiment dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat
dengan filosofi seni. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang
tercakup dalam pengertian keindahan disebut Nilai Estetik.
Membedakan nilai
ekstrinsikdan nilai intrinsik
Nilai instrinsik adalah nilai
yang terkandung dari benda atau sesuatu itu sendiri, yang bersifat baik dari
benda yang bersangkutan,atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda
itu sendiri. Sedangkan nilai ekstrinsik adalah nilai yang berasal dari luar
benda atau sesuatu itu sendiri yang bersifatbaik dari suatu benda sebagai alat
atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (Instrumental/ Contributoryvalue), yakni
nilai yang ber sifat sebagai alat atau membantu.
Pengertian tentang kontemplasi
dan ekstansi
Kontemplasi adalah memandang jauh
ke depan demi mendapatkanarah dan kemungkinan tindakanlain (antisipasi) yang
lebihbermakna. Kontemplasi adalah suatu tindakan untuk memahami penuh suatu
hal. Kontemplasi adalah memandang sesuatu dengan cara ambil bagian dalam hidup,
dalam adegan, terlibat langsung. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia
untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sedangkan Ekstansi adalah dasar dalam
diri manusiauntuk menyatakan,merasa,dan menikmatisesuatuyang indah. Setiap
manusia memiliki nilai ekstansi yang berbeda-beda. Apabila kontemplasi dan
ekstansiitu dihubungkan dengan kreativitas ,maka kotemplasi itu adalah faktor
pendorong untuk menciptakan keindahan. Sedangkan ekstansi itu merupakan faktor
pendorong untuk merasakan menikmati keindahan karena derajat kontemplasi dan
ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia.
Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam
arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak
yang indah dan hokum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai
sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi:
• keindahan seni
• keindahan alam
• keindahan moral
• keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik
seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahandalam arti terbatas dalam hubungannya dengan
penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang
lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda benda yang dapat-diserap
dengan penglihatan,yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari
berbagai keselarasandan kebalikan dari garis, warna, bentuk,nada, dan
kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan
yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
b. Nilai estetik
Dalam rangka teori umumtentangnilai The Liang Gie
menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai
seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi,nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai
yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary
of Sociologyand Related Science”diberikan
rumusan tentang nilai sebagai berikut:
‘”The
believed Capacity of any objectto saticgy a human desire. The Quality of any
object which causesit be of interestto an individual or a group” (Kemampuan yang diangga pada
pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu
bendayang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah
realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan,karenater dapat
dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang)
dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
Ø Nilai
ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai
alat atau sarana untuk sesuatuhal lainnya (”instrumental!
Contributoryvalue”), yakni
nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya puisi,bentuk puisi yang
terdiri dari bahasa, diksi, baris,sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
Ø Nilai
intrinsik
Nilai intrinsic adalah sifat
baik dari bendayang bersangkutan,atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada
pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik.
B.
Pengelompokan-pengelompokan pengertian keindahan
Dilihat dari beberapa persepsi
tentang keindahan berikut ini :
1 Keindahan adalah sesuatu yang
rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy);
2.Keindahan adalah
keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling
berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty
is an orderof parts in their manual relation sand in their relation to the
whole (Baumgarten).
3. Yang indah hanyalah yang
baik. Jika belum baik ciptaan itu belumindah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan
moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak
dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
4. Keindahan dapat terlepassama
sekali dari kebaikan (Winehelmann).
5. Yang indah adalah yang
memilikiproporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harmonisitu nyata, maka
keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata
dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury). .
6. Keindahan adalah sesuatu yang
dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
7. Yang indah adalah yang
paling banyak mendatangkan rasa senang,dan itu adalah yang dalam waktu
sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan
(Hemsterhuis)
Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu
prosesber meditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai, makna,manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam
diri manusia untuk menyatakan,merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Manusia menciptakan berbagai
macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini
dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan
yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan
ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau
jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.
Keserasian
Keserasian berasal dari kata
serasi dan dari kata rasi, artinya cocok,kena benar,dan sesuai benar. Kata
cocok,kenadan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,Keserasian berasal dari
kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok,kena benar,dan sesuai benar. Kata
cocok,kenadan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan,ukuran, dan
seimbang. Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan.
Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan, pertentangan,ukuran dan
seimbang.Perpaduan misalnya: Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan
antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa
sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas,
tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita
pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan
yang serasi.
Teori estetika keindahan adalah
Jean M. Filo dalam bukunya “Current Conceptsof
Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.Kelompok yang berpendapat bahwa
keindahan itu subjektif adanya.
Yakni karena manusianya menciptakan
penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barang kali pernah
juga kita dengar pepatah “Des GustibusNon Est
Disputandum”selera keindahan tak bisa diperdebatkan.
2. Kelompokyang berpendapat bahwa
keindahan objektifadanya.
Yakni karena keindahan itu
merupakan nilai yang intrinsic ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu
memang lebih indah dari pada seekor lalat hijau.
3. Kelompok yang
berpendapatbahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan
yang objektif.
Artinya kualitas keindahan itu
baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
H. C Wyatt
menelitialasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila mereka mengatakan
sesuatuitu indah, dan ia menemukanbahwa banyak sekali orang menganggapsesuatuitu
indah karenamenyebabkania bersosialisasipada suatu yang pernah
mengharukannyadahulu, harapan-harapannya dan seterusnya.Ia
menganggapalasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non estetik.
Ø Pengertian
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta
dhra artinya menahan atau
menanggung.
Derita artinya menanggung
atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan
manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut.
Semakin berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks juga
penderitaan yang akn di hadapi manusia.
Penderitaan termasuk realitas
manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi
intensitas semakin berat juga penderitaan yang di alami oleh manusia tersebut.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Manusia lebih menyukai
kenikmatan. Sedangkan penderitaan sangat di hindarkan, dalam suatu kehidupan
manusia. Seseorang pasti akan merasakan penderitaan bagaimanapun jenis dan
bentuknya. Contoh penderitaan fisik, bencana yang sedang di hadapin oleh orang
tersebut, setra masalah yang sedang menimpa orang tersebut. Penderitaan terbagi
menjadi 2 yaitu penderitaan yang bersifat lama dan penderitaan yang bersifat
sementara. Penderitaan yang bersifat lama atau tidaknya tergantung oleh
penyebab penderitaan tersebut. Contoh penderitaan yang bersifat lama.
Kehilangan orang yang penting di dalam kehidupan seseorang. Sedangkan contoh
penderitaan yang bersifat sementara adalah di kecewakanya oleh seseorang.
Penderitan dan kenikatan
manusia/seseorang dengan menyukai atau tidaknya sesuatu. Jika manusia tersebut
suka makan ia akan menikmati apa yang sedang dia rasakan. Sedangkan jika dia
tidak menyukai makadia akan merasa menderita dengan apa yang ia rasakan.
Penderitaan yang selalu di hadapi oleh manusia bermanfaat untuk menjadi bahan
instropeksi diri masing-masing manusia. Selain menjadi bahan instropeksi dapat
pula menjadi suatu pengalam seseorang untuk menjadi manusia yang lebih bijak.
Penderitaan tidak selalu merugika untuk yang merasakan. Mental seseorang sangat
berperan penting untuk menghadapi penderitan yang sedang di alami. Selain
mental yang kuat peran orang sekitar manusia juga sangat berperan untuk
menyelesaikan penderitaan dan juga memberikan dorangan motivasi serta jalan
keluar untuk menyelesaikan penderitaan seseorang
Manusia lebih menyukai
kenikmatan. Sedangkan penderitaan sangat di hindarkan, dalam suatu kehidupan
manusia. Seseorang pasti akan merasakan penderitaan bagaimanapun jenis dan
bentuknya. Contoh penderitaan fisik, bencana yang sedang di hadapin oleh orang
tersebut, setra masalah yang sedang menimpa orang tersebut. Penderitaan terbagi
menjadi 2yaitu penderitaan yang bersifat lama dan penderitaan yang bersifat
sementara. Penderitaan yang bersifat lama atau tidaknya tergantung oleh
penyebab penderitaan tersebut. Contoh penderitaan yang bersifat lama.
Kehilangan orang yang penting di dalam kehidupan seseorang. Sedangkan contoh
penderitaan yang bersifat sementara adalah di kecewakanya oleh seseorang.
Penderitan dan kenikatan
manusia/seseorang dengan menyukai atau tidaknya sesuatu. Jika manusia tersebut
suka makan ia akan menikmati apa yang sedang dia rasakan. Sedangkan jika dia
tidak menyukai makadia akan merasa menderita dengan apa yang ia rasakan.
Penderitaan yang selalu di hadapi oleh manusia bermanfaat untuk menjadi bahan
instropeksi diri masing-masing manusia. Selain menjadi bahan instropeksi dapat
pula menjadi suatu pengalam seseorang untuk menjadi manusia yang lebih bijak.
Penderitaan tidak selalu merugika untuk yang merasakan. Mental seseorang sangat
berperan penting untuk menghadapi penderitan yang sedang di alami. Selain
mental yang kuat peran orang sekitar manusia juga sangat berperan untuk
menyelesaikan penderitaan dan juga memberikan dorangan motivasi serta jalan
keluar untuk menyelesaikan penderitaan seseorang.
Penderitaan SebuahFenomena
Universal
Penderitaan, memang tak hanya
terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal
yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia, bencana alam, musibah
atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebagainya. Selain
itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena yang universal.
Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak
hanya dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup
semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan penderitaan bagi
yang tidak mampu memenuhinya. Akan tetapi penderitaan, konon telah dikenal
sejak kelahiran manusia pertama. Belum begitu lepas dari ingatan kita,
barangkali, betapa adam dan hawa harus menderita terlompat dari surga lantaran
tindakannya sendiri yang mengesampingkan perintah tuhan dan lebih menuruti
nafsu dan bujukan syaitan.
Penderitaan Sebagai Anak
Penguasaan
Diatas telah dikemukakan
bahwa banyak factor yang sebenarnya menjadi penyebab penderitaan manusia, pendekatan
bisa saja diakibatkan oleh perang, bencana alam, musibah atau kecelakaan,
penindasan, perbudakan, kemiskinan, dan lain sebagainya. Namun demikian tidak
jarang justru penderitaan dating atau disebabkan oleh unsure manusia itu
sendiri. Banyak factor bukti menunjukkan bahwa factor yang telah disebut di
atas mampu menjadi timbulnya penderitaan lewat sentuhan tangan manusia.
Manusia sebagai factor utama
penyebab penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu, penderitaan manusia
yang satu tidak bisa dilepaskan daru ulah manusia lainnya. Ini semua sulit
terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan anak penguasaan,
dan jarang sebagai anak kebebasan.
Penderitaan manusia, sebagai
buah dari praktek penguasaan, tidak lepas pula dari pengamatan para sastrawan,
atau bahkan pada seniman pada umumnya. Dan memang terhadap yang satu ini mereka
umumnya lebih mudah menangkan fenomena tersebut dan sekaligus lebih vokal dalam
menyuarakannya dibandingkan kelompok property lainnya.
Ø Pengertian
siksaan
Siksaan
atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada
penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,
balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan
palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan
pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai
alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu
pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk
memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Penyiksaan hampir secara
universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti
dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa
Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan
penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan
perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against
Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit
atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan,
menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun
demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan
bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian
tersebut.
Ø Pengertian Renungan
Renungan berasal dari kata
renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan
seni ada beberapa teori.
Teori-teori itu ialah : teori
pengungkapan. Teori metafisik dan teori psikologik.
Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah
bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia ). Teori ini terutarna bertalian dengan apa yang dialarni oleh seorang
seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal ialah filsuf ltalia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang
telah diterjemahkan kedalarn bahasa Inggris “aesthetic
as Science of Expresion and General Linguistic”.
Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of
impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan)
Expression adalah sarna dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan
intuitif yang diperole hmelalui penghayatan tentang hal-hal individuil yang
menghasilkan garnbaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu
berwujud pelbagai garnbaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan
kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalarn dirinya tanpa
perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain
adalah ekspresi dalarn garnbaran angan-angan.
Seorang tokoh lainnya dari
teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah
memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah
mengalarninya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai
gerak,garis, warna, suardan bentuk yang diungkapkan dalarn kata-kata
memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sarna.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak
metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dati Plato yang
karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi
keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori
peniruan (imitation theory). lni sesuai dengan metafisika Plato yang
mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi.
Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang
merupakancerminansemu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat
manusia hanyalah merupakan mimemis (tiruan) dad realita duniawi Sebagai contoh
Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi, asli dan indah sempuma ciptaan
Tuhan. Kemudian dalarn dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang
merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhimya seniman meniru ranjang
kayu itu dengan menggambarkannya dalarn sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah
tiruan adalah suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau
dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dati
negara Republik yang ideal menurut Plato.
Dalarn jarnan modem suatu
teori seni lainnya yang juga bercorak metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur
Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari
pemaharnan terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan
(will) yang sementara. Dunia obyektif sebagai ide hanyalah wujud luar dari
keinginan itu. Selanjutnya ide-ide itu mempunyai perwujudan sebagai benda-benda
khusus. Pengetahuan sehari-hari adalah pengetahuan praktis yang berhubungan
dengan benda-benda itu. Tapi ada pengetahuarr yang lebih tinggi kedudukannya,
yakni yang diperoleh bilamana pikiran diarahkan kepada ide-ide dan
merenungkannya demi ide-ide itu sendiri. Dengan melalui perenungan semacam ini
lahirlah karya seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan
perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya
dan sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
Teori Psikologis
Teori-teori metafisis dari
para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi
tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena
terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modern
menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran
penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan
psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya
itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari
keinginan-keinginan itu.
Suatu teori lain tentang
sumber seni ialah teori perrnainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller
(1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni
adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri
seseorang. Seni merupakan semacam perrnainan menyeimbangkan segenap kemampuan
mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus
dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperanan untuk mencegah
kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena
disia-siakan. Seseorang yang semakin meningkat taraf kehidupannya tidak memakai
habis energinya untuk keperluan sehari-hari, kelebihan Tenaga itu lalu menciptakan
kebutuhan dan kesempatan untuk melakukan rangkaian permainan Yang imaginatif
dan kegiatan yang akhimya menghasilkan karyaseni. Teori permainan tentang seni
tidak sepenuhnya diterima oleh para ahli estetik. Kebel’3tan
pokok yang dapat diajukan ialah bahwapermainan merupakan suatu kreasi, padahal
seni adalahkegiatan yang seriusdan pada dasamya kreatif.
Sebuah teori lagi yang dapat
dimasukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaan (signification Theory)
yang memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
Simbol atau tanda yang menyerupai atau mirip dengan benda yang dilambangkan
disebut iconic sign (tanda serupa), misalnya tanda lalu lintas yang
memperingatkan jalan yang berbelok-belok dengan semacam huruf Z adalah suatu
tanda yang serupa atau mirip dengan keadaan jalan yang dilalui. Menurut teori
penandaan itu karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang
berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya. Sebagai
contoh sebuah lagu dengan irama naik turun dan alunan cepat lambat serta
akhimya berhenti adalah simbol atau tanda dari kehidupan manusia dengan
pelbagai perasaannya yang ada pasang atau surut serta tergesa-gesa atau
santainya dan ada akhimya.
Contohnya : Contohnya: Siksaan
yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan,kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh
seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan
diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau
tidak, siapakah kawannya yang akan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang
berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam
hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan
lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat
berpikirny aia akan cepat mengambil suatu keputuan,sehingga kebimbangan akan
cepat dapat diatasi.
Kesepian dialami oleh
seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam
lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan
keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggal nya ditempat
yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi
hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang
dialami seseorang.
Seperti halnya kebimbangan, kesepian
perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin,
sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, maka untuk mengalahkan rasa kesepian
orang perlu cepat macari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada
umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka adalah orang yang dapat mengerti dan
menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu, selain mencari kawan,
seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan, khususnya yang
dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu
dalam dirinya.
Ketakutan merupakan bentuk lain
yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu
dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya,maka disebut sebagai phobia. Pada
umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular,
serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu
sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan
dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab
ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
Banyak sebab yang menjadikan
seseorang merasa ketakutan, antara lain :
a. Claustrophobia dan
Agoraphobia.
b. Claustrophobia adalah rasa
takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang
disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
c. Gamang merupakan ketakutan
bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat
berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan
yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti
dinding tembok dibawahnya.
d. Kegelapan merupakan suatu
ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya
dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri,
orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu
yang terang.
e. Kesakitan merupakan ketakutan
yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi,
ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya, Hal
itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya
akan menimbulkan kesakitan
f. Kegagalan merupakan dari
seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam
percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah
dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
Teori-teori dalam renungan
Renungan berasal dari kata
renung,merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
dengan dalam – dalam. Renungan adalah hasil merenung.Dalam merenung untuk
menciptakan seni. Dalam merenung, ada beberapa teori antara lain : teori
pengungkapan,teori metafisikdan teori psikologis.
Kata keindahan berasal dari
sukukata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok,molek dan sebagainya. Benda
yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil
seni indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng
gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah
(halaman, tanaman, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan
sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam
bukunya “Garis Besar Estetik”(Filsafat
Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”,Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu
berasal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
Ø Pengertian Phobia
Hampir semua orang pernah
mengalami ketakutan terhadap sesuatu,baik itu hewan,benda-benda, keadaan gelap dan
lain-lain. kita ambil contoh phobia terhadap kelabang.Takut pada kelabang-
Bentuk ketakutan atau phobia? Semua orang pasti takut melihat kelabang atau
lipan yang tengah merayap. Ketakutan seperti itu rasional, sebab binatang yang
satu ini berbisa. Tapi, ada orang yang memiliki ketakutan yang tidak rasional
terhadap binatang ini. Mereka dapat digolongkan sebagai penderita phobia kelabang.
Sebutsaja Fransisca Shanta.
Ia mengaku sejak kecil paling takut dengan kelabang,tanpa tahu sebab
musibahnya.“Pokoknya takutaja. Digigit sih belum pernah,” katanya. Pernah sekali waktu, di rumah orangtuanya, Fransiska
hendak kebelakang.Tiba-tiba dia melihat seekor kelabang lewat di atas sandal
yang hendak dipakainya. Sejak saat itu juga,dia tidak mau memakai sandal tersebut
selamanya.“Selain takut,saya geli melihat badannya yang hitam pekat
dengan kaki yang banyak banget,”ungkapnya.
Memang, kata Fransisca, saat
ini dia jarang ketemu kelabang. Tapi, dia mengaku, sampai sekarang, masih sangat
takut bertemu dengan binatang berkaki banyak itu. “Untuk
itu, saya sangat ekstra hati-hati bila memasuki suatu tempat yang baru. Siapa
tahu ada kelabangnya di situ,” ujarnya.
Takut Atau Phobia?
Karena kelabang merupakan binatang
berbisa, menurut psikiater Dr. Mardi Susanto, wajar bila seseorang takut padanya.
“Sebab orang yang digigit kelabang akan merasa sakit, bahkan
dapat menderita demam. Jadi, masuk akal bila orang takut. Tapi, rasa takut itu
ada pula yang tidak masuk akal sehingga dinamakan phobia,“ ungkap psikiater yang berpraktek di Jakarta Itu.
Lebih jelasnya, kata Mardi,
ketakutan yang masuk akal itu adalah bisa kelabang memang berjalan di atas
tubuhnya. Dan itu bukan phobia. Sebab, ketakutannya yang nyata karena kelabang itu
berbisa. “Semua orang pasti takut bila ada hewan berbisa yang
berjalan-jalan di atas tubuhnya, kecuali pawangnya,”jelasnya.
Tetapi, demikian Mardi, kalau
sang kelabang masih jauh dalam arti tidak mendekati atau sedang berjalan di
atas tubuhnya, tapi dia ketakutan bahkan sampai menjerit,atau mukanya pucat,
keringat dingin, lari terbirit-birit atau sampai terbawa mimpi, itu baru
namanya phobia. “ Apalagi bila sampai orang bersangkutan tidak mau
menggunakan sandal atau baju yang pernah dilewati oleh si kelabang”ungkap Mardi memberi ulasan contoh tentang mengalaman Fransisca
Shantadi atas.
Phoiba, kata Mardi, adalah
ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek, aktivitas atau
sesuatu yang spesifik dan menimbulkan keinginan yang sangat mendesak untuk
menhindari obyek,aktifitas atau situasi yang ditakuti tersebut.
Jadi kalau ketakutannya menetap
( setiap ketemu kelabangpasti cemasatau takut), tidak rasional dan berlebihan, serta
ada desakan-desakan yang irasional untuk menghindarinya, maka itu bisa
dimasukkan ke dalam kelompok phobia. “Cemasnya ini
nggakmain-main. Begitu dia melihat kelabang (walaupun dalam jarang yang cukup
jauh), dia bisa betul-betul berteriak atau lari terbirit-birit. Bahkan yang
parah, bia dia melihat kelabang,bisa jadi malamnya terbawa mimpi,” ujar Mardi mengulanginya.
Pengertian Phobia Simplex
Menurut Mardi, phobia kelabang
memang belum dibakukan sebai salah satu jenis phobia. Namun, kenyataannya ada
sebagian orang yang menderitanya. Tapi phobia itu kan dibagi menjadi angora phobia,
social phobia, dan phobia simplex. Nah, phobia kelabang ini termasuk dalam
phobia simplex,”jelasnya.
Phobia simplex, kata Mardi,
adalah ketakutan terhadap obyek tertentu dan sifatnya tidak rasional, serta ketakutannya
menetap. Artinya, rasa takut atau cemasnya selalu timbul saat melihat obyek tertentu.“Seperti takut terhadap mayat, binatang, termasuk takut
kepada kelabang,” ujarnya.
Memang, kata Mardi, ada
penderita phobia kelabang yang tak mau menggunakan sesuatu seperti sandal atau
sepatu yang telah dilewati oleh kelabang. Biasanya, mereka berpikiran, sang
kelabang pasti telah meninggal kan bisanya di atas baju, sepatu atau sandal
yang dijalarinya. “Ada juga yang memberikan alasan, dia tidak takut
melainkan hanya geli saja melihatnya. Tapi, itu tidak benar. Mereka bilang begitu
hanya karena mereka malu mengakui bahwa sebenarnya mereka takut. Kan manusia mempunyai
rasa gengsi, sehingga dia bilang geli bukannya takut,”tegas
Mardi.
Phobia Karena Pengalaman Masa
Kecil
Lantas apa penyebab phobia kelabang
ini? Menurut Mardi, ketakutan ini telah ada sejak kecil. Setelah mereka dewasa atau
besar, ketakutannya timbul kembali karena adanya suatu konflik yang menyerupai konflik
di masa kecil tadi. “Mungkin waktu kecil dia pernah lihat orang digigit kelabang
atau kalajengking. Nah begitu dia besar, ingatan-ingatan itu muncul lagi dalam
bentuk ketakutan yang bertambah,”paparnya.
Seperti phobialainnya,
demikian Mardi, penderita phobia kelabang biasanya tidak tahu penyebabnya.“Bahkan mereka sendiri tidak menyadari, bila mereka
menyidap phobia kelabang,”tegasnya.
Jenis Terapi Untuk
MengobatiPhobia
Mardi menjelaskan,terapi yang
digunakan untuk menyembuhkan phobia kelabang sangat beraneka ragam, tergantung berat-ringannya
phobia tersebut. Bila phobianya sudah sangat berat, menurut Mardi, biasanya digunakan
psikofar maka terapi. Caranya, dengan memberikan obat-obatan anti cemas.“Tapi, tentunya dibarengi dengan terapilainnya. Tidak
berdiri sendiri. Psikofar maka diberikan bila phobianya telah berat. Misalnya
sampai terbawa mimpi atau selalu teringat, selalu menimbulkan cemas dengan
puncaknya gangguan panik,misalnya,”papar Mardi.
Bila tidak, demikian Mardi,
biasanya cukup dengan behavior the rapy (terapi tingkah laku). Misalnnya dengan
cara sensitikasi.“Kita perlihatkan gambar kelabang terlebih dahulu. Bila
dia sudah tidak takut kepada gambar, kita perlihatkan kelabang hidup dalam
jarang yang jauh. Semakin hari jaraknya semakin diperdekatkan,”ujarnya.
Tapi, karena kelabang makhluk
yang berbisa, maka tentu pasien tidak pernah sampai menyentuh kelabang. Cukup
dalam jarak satu meter saja misalnya. Cara ini, demikian Mardi, memakan waktu
cukup lama. Perlu adaptasi.
Misalnnya, kalau dengan
gambar saja sudah takut, tentunya tidak bisa langsung ditunjukkan kelabang
hidup dalam jarak yang cukup jauh.” Jadi, proses
penyembuhan mesti bertahap,”kata Mardi pula.
Selain itu, ada cara
penyembuhan lainnya yang disebut flooding. Caranya, si penderita sekaligus
diperlihatkan kelabang sesungguhnya dalam jarak dekat. Tentunya dengan
pengamanan, sebab hewan itu berbisa. Menurut Mardi, kadang-kadang terapi ini
bisa berhasil dalam waktu lebih cepat dari pada sensitikasi.
Tapi, bila mental pasien tidak
cukup kuat, maka cara flooding ini biasanya dikombinasikan dengan psikofar maka.
Jadi, sipenderita diberikan obat anti cemas, baru dilakukan flooding. Menurut Mardi,
ada lagi cara lain, yakni punishment system, suatu bentuk terapi dengan memberi
hukuman. Bila diperlihatkan gambar kelabang dan pasien takut, maka ia diberi
hukuman. Sehingga,dari pada dihukum pasien jadi (dipaksa) berani.
Ada juga terapi reward
system. Misalnya bila pasien berani melihat kelabang dari jarak dekat, dia
diberi sesuatu hadiah. Namun, terapi punishment system dan reward system ini
biasanya digunakan untuk penderita phobia yang masih kanak-kanak.
Ø Pendapat apabila seseorang mengalami penderitaan
Pada dasar
nya manusia adalah makhluk social dimana manusia tidak dapat hidup sendiri
didunia ini oleh karna itu perlu adanya kerukunan dan kekerabatan antara sesama
manusia , jika kita meliat seseorang yang sedang mengalami penderitaan maka
kita harus mendekati orang tersebut dan kita lakukan pendekatan yang dapat
mengrangi penderitaan yang sedang kita alami, karna jika kita membiarkan dia
larut dalam penderitaan nya maka secara emosional dia bisa saja melakukan
tindakan-tindakan yang dapat membahayakannya atau pun membahayakan orang lain
disekitarnya, maka dari itu perlu adanya pendekatan agar tidak terjadi hal
demikian.
Sumber:
http://dicky-andeska.blogspot.com/2013/04/manusia-dan-keindahan.html
http://belajardesaindanarsitektur.blogspot.com/2012/06/pengertian-estetika-dalam-desain.html
http://wasnudin.blogdetik.com/2012/04/02/manusia-dan-keindahan/
http://manusiadanpenderitaankehidupan.blogspot.com/2010/11/penderitaan-manusia-di-dalam-kehidupan.html